Pengertian Kalimat Imperatif
Berdasarkan
pengertiannya, kalimat imperatif berasal dari istilah imperatif yang memiliki
arti yakni memerintah atau memberi komando. Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengertian kalimat imperatif adalah bersifat memerintah,
memberi komando, mempunyai hak memberi komando, bersifat mengharuskan.
Artinya,
kalimat imperatif merupakan kalimat yang memiliki maksud memerintah atau
meminta dengan tujuan agar pendengar atau mitra tutur melakukan sesuatu yang
diperintahkan oleh penutur atau pembicara. Sementara itu, kalimat tersebut juga
bisa diartikan sebagai anjuran, imbauan, larangan, dan keharusan.
Sehingga
biasanya, kalimat imperatif ini biasanya disebut sebagai jenis kalimat
perintah. Kalimat tersebut jika diucapkan dalam bahasa lisan biasanya diucapkan
dengan menggunakan intonasi tinggi atau cenderung keras dan bahkan kasar. Akan
tetapi, ada beberapa kalimat yang juga disampaikan secara halus dan santun pada
kondisi tertentu.
Jika
ditulis dalam bahasa tulis, biasanya kalimat imperatif ini diakhiri menggunakan
tanda baca perintah atau tanda seru (!) atau tanda baca lainnya yang sesuai
dengan kalimat tersebut. Selain pengertian secara umum, beberapa ahli juga
menuturkan pengertian kalimat imperatif.
Fungsi Kalimat Imperatif
Setelah
memahami pengertian kalimat jenis imperatif, Anda juga harus mengetahui mengapa
kalimat tersebut digunakan atau fungsinya. Pada dasarnya, fungsi dari kalimat
imperatif adalah sebagai kalimat perintah, sama halnya seperti yang
didefinisikan di dalam pengertian.
Akan
tetapi, ada beberapa fungsi mengapa kalimat imperatif tersebut perlu digunakan.
Berikut ini adalah beberapa fungsi mengapa kalimat tersebut digunakan dalam
tutur kata atau komunikasi sehari-hari.
1. Memberi perintah
Kalimat
imperatif berfungsi memberi perintah, dari penutur atau pembicara kepada mitra
tutur atau pendengar, dengan tujuan agar mitra tutur atau pendengar
melaksanakan perintah yang diminta oleh pemberi perintah atau pembicara.
Contoh dari
kalimat imperatif dengan fungsi memberi perintah adalah sebagai berikut:
– Tolong
ambilkan botol minum saya di atas meja kerja itu!
– Bersihkan
meja makan yang sudah kamu pakai makan bersama teman-temanmu tadi!
2. Memberi komando
Fungsi
selanjutnya adalah memberi komando. Tidak berbeda jauh dengan memberi perintah,
memberi komando ini sama-sama memberi perintah kepada pendengar atau mitra
tutur. Akan tetapi, ‘komando’ ini biasanya dilakukan oleh penutur atau
pembicara yang memiliki pangkat lebih tinggi dan biasanya digunakan orang-orang
bersenjata.
Contoh dari
fungsi memberi komando adalah sebagai berikut:
– Serang
musuh yang sudah mulai mendekat ke kapal!
– Tembakkan
peluru ke arah selatan dan segeralah bersembunyi!
3. Memberi larangan
Fungsi selanjutnya
dari kalimat imperatif adalah memberi larangan pada mitra tutur atau pendengar.
Artinya, penutur atau pembicara tidak ingin pendengar atau mitra tuturnya
melakukan suatu hal sehingga ia memberi larangan.
Berikut ini
adalah contoh dari fungsi memberi larangan pada kalimat imperatif:
– Kalau
sedang minum jangan sambil berdiri!
– Jendela
itu jangan dibuka lebar-lebar ketika sedang angin kencang!
4. Memberi ajakan atau
menawarkan ajakan
Fungsi
kalimat imperatif lainnya yakni memberi ajakan atau menawarkan ajakan.
Biasanya, kalimat dengan fungsi memberi ajakan ini bermaksud mengajak seseorang
atau pendengar untuk melakukan suatu hal yang diinginkan oleh penutur atau
pembicara.
Contoh
kalimat bersifat imperatif yang berfungsi memberi ajakan atau menawarkan ajakan
adalah sebagai berikut:
– Ayo,
patuhi protokol kesehatan!
– Coba
cicipi makanan yang sudah saya masak ini!
5. Memberi isyarat
Fungsi
lainnya dari kalimat imperatif yakni memberi isyarat. Maksudnya, penutur atau
pembicara memberi isyarat kepada pendengar atau mitra tutur untuk melakukan
tanda atau kode yang ia berikan.
Contoh dari
fungsi memberi isyarat adalah sebagai berikut:
– Kamu bisa
pergi kalau pimpinan itu sudah selesai berbicara!
– Tidak
usah malu, anggap saja kamu berkunjung ke rumah sendiri!
6. Memberi tuntutan
Selain itu,
kalimat imperatif juga memiliki fungsi memberi tuntutan terhadap suatu hal. Hal
ini biasanya dilakukan seorang penutur atau pembicara untuk menuntut suatu hal
kepada pendengar atau kepada mitra tutur.
Berikut ini
adalah contoh dari imperatif dengan fungsi memberi tuntutan:
– Kamu
harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu lakukan!
– Kamu
harus membayar lunas apa yang sudah kamu pinjam kepada dia!
7. Memberi pembiaran
Selain
memberi perintah, kalimat tersebut juga bisa memiliki fungsi memberikan
pembiaran atau mengucapkan ujaran atau kalimat yang dengan maksud meminta
seseorang membiarkan orang lain melakukan suatu hal.
Contoh dari
fungsi memberi pembiaran adalah:
– Biarkan
dulu dia menenangkan dirinya sendiri!
– Biarkan
dia pergi jika dia memang sudah tidak betah di sini!
Ciri-Ciri Kalimat Imperatif
Untuk
membedakan kalimat dengan sifat imperatif dengan jenis kalimat lainnya, maka
kalimat tersebut memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu sebagai
pembeda. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa ciri-ciri kalimat imperatif yang
membedakan kalimat tersebut dengan jenis kalimat lainnya.
1. Kalimat bersifat memaksa
Kalimat
tersebut bersifat memaksa. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kalimat yang
bersifat imperatif ini merupakan kalimat perintah. Artinya seseorang yang
mengucapkan atau melontarkan kalimat imperatif ini ingin memaksa seseorang atau
objek yang diperintahnya untuk melakukan hal yang diperintahkan.
Oleh sebab
itu, kalimat tersebut memiliki karakteristik atau memiliki sifat yaitu memaksa
pendengar atau mitra tuturnya supaya melakukan apa yang diperintahkan oleh
penutur atau pembicara.
2. Kalimat memiliki intonasi
yang tinggi
Kalimat
tersebut juga memiliki karakteristik atau ciri yakni diucapkan dengan intonasi
yang tinggi. Sudah hal yang wajar jika seseorang atau penutur atau pembicara
memilih intonasi tinggi pada kalimat yang sifatnya memerintah atau menyuruh
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Mengapa
berintonasi tinggi? Karena tujuan dari kalimat suruhan atau kalimat perintah
itu adalah untuk menegaskan suatu perintah yang ia ucapkan atau ia ujarkan.
Dengan demikian, pendengar atau mitra tutur dapat memahami maksud dan juga
perintah dari pembicara atau penutur.
Meski
demikian, ada beberapa kalimat perintah yang juga menggunakan intonasi yang
datar atau bahkan rendah, tergantung bagaimana keperluan dan juga kepentingan
dari penutur atau pembicara.
3. Kalimat diawali dengan
predikat
Berbeda
dengan struktur kalimat normal yakni dengan pola S – P – O – K, kalimat
imperatif ini justru biasanya diawali dengan predikat. Mengapa demikian? Hal
ini memang biasanya dilakukan pada kalimat tersebut yang mana mendahulukan
penggunaan predikat, baru disusul dengan subjek.
Pola
kalimat tersebut juga biasa disebut sebagai pola kalimat inversi. Pola kalimat
inversi adalah pola yang memiliki pola susun terbalik dari pola normal (pola
S-P) menjadi pola inversi (pola P-S). Kalimat inversi ini ditandai dengan
kalimat yang predikatnya mendahului subjek.
4. Kalimat berakhiran -lah atau
-kan
Ciri-ciri
selanjutnya atau karakteristik selanjutnya dari kalimat imperatif adalah
kalimat perintah tersebut biasanya menggunakan akhiran -lah atau akhiran -kan.
Dua akhiran tersebut digunakan oleh penutur atau pembicara untuk memberi
penegasan terhadap perintah.
Selain itu,
akhiran -lah atau akhiran -kan juga bisa digunakan untuk memberi tekanan khusus
terhadap kalimat yang diucapkan, dengan maksud agar pendengar atau mitra tutur
mengetahui bahwa dirinya sedang diperintah.
5. Kalimat tulis biasanya
diakhiri tanda baca seru (!)
Karakteristik
atau ciri-ciri selanjutnya dari kalimat perintah yakni biasanya diakhiri
menggunakan tanda perintah atau tanda baca seru (!). Hal ini berlaku pada kalimat
perintah yang dalam kalimat tulis, sehingga pembaca mengetahui bahwa kalimat
tersebut merupakan kalimat perintah.
6. Mengandung kata-kata tertentu
Terakhir,
ciri atau karakteristik dari kalimat perintah adalah biasanya memiliki
kata-kata tertentu sebagai penanda bahwa kalimat yang diucapkan atau
diujarkannya merupakan kalimat perintah atau kalimat suruhan. Sehingga pasti
ada kata-kata yang bernada suruhan atau perintah.
Kata-kata
yang biasa digunakan dalam kalimat perintah misalnya: hendak, harap, ayo, coba,
tolong, mari, mohon, dan lain sebagainya yang memiliki maksud atau tujuan
memerintah seseorang.
Jenis Kalimat Imperatif
Seperti
yang sudah dijelaskan bahwa kalimat perintah tersebut memiliki tujuan
memerintah atau meminta seseorang melakukan suatu hal yang diinginkan pembicara
atau penutur. Tentu saja, kalimat imperatif tersebut memiliki jenis-jenis
kalimat yang dibedakan berdasarkan fungsi dan juga tujuannya.
Setidaknya
ada tujuh jenis kalimat imperatif yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari,
jenis-jenisnya yaitu: (1) kalimat imperatif transitif, (2) kalimat imperatif
intransitif, (3) kalimat imperatif halus, (4) kalimat imperatif permintaan, (5)
kalimat imperatif ajakan atau harapan, (6) kalimat imperatif larangan, dan (7)
kalimat imperatif pembiaran.
Di bawah
ini adalah penjelasan dari berbagai jenis kalimat perintah tersebut.
1. Kalimat Imperatif Transitif
Kalimat
perintah tersebut merupakan kalimat perintah yang memiliki predikat verba
transitif. Biasanya, kalimat perintah transitif ini memiliki konstruksi yaitu
kalimat deklaratif yang pasif. Selain itu, kalimat perintah transitif juga
memiliki ciri di mana predikatnya membutuhkan objek atau pelengkap di dalam
susunan kalimatnya.
2. Kalimat Imperatif Intransitif
Kalimat
perintah intransitif atau kalimat perintah tak transitif ini dibentuk dari
kalimat deklaratif intransitif yang memiliki predikat verba dasar, frasa
adjektiva, dan juga frasa verbal yang memiliki prefisk ber-, meng-, atau frasa
preposional.
Selain itu,
kalimat perintah intransitif juga merupakan kalimat pernyataan yang memiliki
ciri yakni susunan kalimatnya tidak lengkap. Atau biasanya tidak memiliki salah
satu unsur pola, mungkin tidak memiliki subjek, mungkin tidak memiliki objek,
atau bisa juga tidak memiliki pelengkap atau keterangan. Meski begitu, kalimat
ini bisa berdiri sendiri.
3. Kalimat Imperatif Halus
Kalimat
perintah halus ini merupakan bentuk kalimat yang biasanya menggunakan pemilihan
kosakata yang lebih halus. Misalnya menggunakan kata tolong, silakan, coba, sudilah,
kiranya, atau dan lain sebagainya.
4. Kalimat Imperatif Permintaan
Kalimat
perintah permintaan memiliki ciri atau karakteristik yakni menggunakan kosakata
yang memiliki atau mengandung makna meminta atau memohon seseorang untuk
melakukan sesuatu hal yang diminta oleh pembicara atau penutur.
5. Kalimat Imperatif Ajakan dan
Harapan
Jenis
kalimat imperatif selanjutnya yakni jenis kalimat perintah ajakan atau harapan.
Kalimat ini memiliki tujuan yakni mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu
yang juga ingin dilakukan penutur atau pembicara. Atau harapan penutur atau
pembicara terhadap seseorang agar mau mengikuti kemauannya, tanpa memberi
paksaan.
Biasanya,
kalimat tersebut terdapat kata-kata, misalnya: ayolah, hendaklah, marilah,
sebaiknya, dan lain-lain.
6. Kalimat Imperatif Larangan
Jenis
kalimat yang selanjutnya yakni larangan yang mana memiliki maksud untuk
melarang pendengar atau mitra tutur untuk tidak melakukan suatu hal dan
akhirnya dilarang oleh penutur atau pembicara. Biasanya kalimat ini berisi
makna negatif di akhir kalimat yang menjadi risiko tertentu. Dan biasanya juga
ditandai dengan kata “janganlah”.
7. Kalimat Imperatif Pembiaran
Terakhir
merupakan kalimat yang memiliki maksud pembiaran yang biasanya bersifat
tidak melarang seseorang melakukan sesuatu, sebaliknya, atau mengandung makna
membiarkan agar orang lain melakukan perbuatan atau aktivitas tertentu.
Biasanya menggunakan kata “biarkanlah” atau “biarlah”.
21 Contoh Kalimat Imperatif
Setelah
mengetahui berbagai hal mengenai kalimat yang bersifat imperatif, di bawah ini
ada beberapa contoh kalimat imperatif yang bisa Anda jadikan contoh.
– Tolong
kembalikan buku ini di meja pak guru!
– Jangan
tutup pintu itu!
– Pergilah
ke apotek dan belikan kakekmu obat!
– Dengarkan
nasihat ibumu dengan baik!
– Mohon
untuk tidak merokok di ruang rapat!
– Silakan
pergi dari sini jika tidak berkenan hadir!
– Jangan
buru-buru membeli barang itu, nanti kamu menyesal!
–
Berlatihlah setiap hari agar semakin lihai!
– Jangan
sampai saya melihat orang itu lagi!
– Bereskan
pekerjaanmu sekarang juga!
– Biarkan
orang itu tetap berdiri di depan pintu!
– Mohon
tidak berisik karena mengganggu sidang!
– Sudilah
kiranya, Anda hadir dan mengisi acara esok hari!
– Coba kamu
angkat kursi di depan itu!
– Ayo makan
dulu sebelum pergi!
– Datanglah
lagi ke sini kapan pun kamu mau!
– Tenang!
– Jangan
terlambat lagi!
– Mohon
kepada para tamu undangan untuk segera mengisi daftar hadir!
– Jangan
sampai ada sampah di tempat ini!
– Jangan
bawa hewan piaraan ke sini!